pernah suatu ketika, seorang suami yang ingin berpoligami mengarang sebuah sajak yang sarat dengan kiasan untuk isterinya.
isteriku, jika engkau bumi, akulah matahari.
aku menyinari engkau dan engkau mengharapkan aku.
ternyata bukan hanya bumi yang diciptakan Tuhan,
ada planet lain yang juga mendambakan sinarku,
jadi, relakan aku menyinari planet lain,
karena sudah kodratku dan Tuhan pun tak akan marah.
anda mahu tahu bagaimana tanggapan isterinya.
suamiku, jika engkau memang matahari, sang penebar cahaya,
aku rela engkau bagikan sinarmu kepada planet lainnya,
akan tetapi, kusadari engkau hanya sejengkal lilin kecil,
jadi, jangan mimpi menyinari planet lain!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan